Scrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace Layouts

Kamis, 07 Juni 2012

Poster Avi Pradana 21040111060020 :




Poster Dhita Kharismayani 21040111060068 :



Poster Septi Superina Sitepu 21040111060013 :



Script

CATATAN PERJALANAN DUA ORANG JURNALIS

THEME:
VISIT CENTER OF JAVA

ARTIST:
Radix as Reporter
Guntur as Cameraman
Febi as Plano girl 1
Dhita as Plano girl 2
Septi as Plano girls 3
Gloria as Cameraman’s sister
Avi as Guide
Tiara as Secretaris

SKENARIO CATATAN PERJALANAN DUA ORANG JURNALIS BEHIND THE SCENE

*      Scene 1
Lokasi   : Kamar
Waktu : Pagi hari
(Point of View kamera 1)
(backsound slow music)
Terdengar kicauan burung dan keadaan yang tenang. Terlihat seorang lelaki yang sedang tidur dan lelaki yang lain baru selesai mandi. Tiba-tiba, terdengar nada telpon.
(pada layar menampilkan kedua tokoh bersisian. Lelaki pertama masih tidur sambil mencari ponselnya, sedangkan lelaki kedua berteriak kaget)

*                      Scene 2
Lokasi   : Kantor
Waktu : Pagi hari
(Point of View kamera 1)
Terlihat dua orang tadi sedang berlari menuju ke suatu tempat dan bertemu di depan pintu. Mereka saling tunjuk dan berpandangan. Kemudian saling berbisik, “Ayo masuk.”. Mereka membuka pintu.
Pintu terbuka.
(kamera menyorot logo stasiun TV kemudian mengarahkan ke orang yang sedang duduk di bawahnya)
Produser             : Kalian telat enam menit.
Kameraman        : Maaf, Pak. Saya baru dapat kabar 15 menit yang lalu.
Produser              : (memandang ke reporter) Kamu juga?
Reporter              : (terseyumkecil, mengangguk)
Produser                : Oke silahkan duduk. Jadi, untuk mengejar target penayangan minggu depan, lusa kalian   harus ke Semarang. Sebagai orang Semarang asli kalian tentunya tak sulit menggambarkan apa yang pantas dikunjungi di Semarang kan?
Kameraman dan Reporter saling berpandangan. Sang produser tersenyum memandangi mereka.
Produser          :Tenang aja,kalau acara yang kalian pegang ini bisa menaikkan rating TV, kalian akan resmi bekerja tetap disini.
Reporter              : Serius Pak ?
Produser             : Kalian mau saya bercanda?(sambil mengangkat alisnya)
Reporter              : Nggak Pak,nggak.
Produser             : Bagus. Buat saya terkesan, mengerti?
Keduanya            : (mengangguk penuh semangat)

*      Scene 3
Lokasi   : Tempat nongkrong
Waktu : Pagi hari
(Point of View kamera 1)
(Kamera menyapu pandangan di sekitar lokasi).
Terlihat Kameraman dan Reporter tadi sedang berada di suatu tempat. Mereka tengah
membicarakan tentang hal tadi.
Kameraman        : Aku nggak nyangka bisa pulang. Gratis lagi. Hehe. (sambil minum)
Reporter             : Tambah lagi kita bakal kerja tetap di perusahaan itu. Kita harus bisa dapetin posisi ini. Oya Tur, Mau naik apa kita ke sana?
Kameraman        : Naik motor aja gimana?
Reporter              : Oke deh, itung-itung touring.haha. Eh ya, kita mau ke tempat mana aja?
Kameraman        : Aku ada ide,gimana kalau  kita ke Kota Lama sama Pasar Johar. Dari situ kita nunjukin secara historis keduanya pernah berjaya di Semarang.
Reporter              : Kalau menurutku, ke Tugu muda sama Lawang Sewu juga. Tugu Muda kan
maskotnya  Semarang, Lawang Sewu juga kita tahu sering dijadiin tempat   syuting film. Jadi keduanya pantaslah dikunjungi. Lagi pula jarak keduanya deket juga. Hehe.
Kameraman          : Oke tapi coba cari  tempat lagi lewat internet deh dix, yang menarik dikunjungi. Aku mau ke toilet dulu ya.
  (nyengir)
Reporter              : Sip. (mengeluarkan laptopnya dan mulai searching)
Beberapa menit kemudian.
Kameraman        : (datang, duduk) Gimana Dix?
Reporter              : (menggeser laptop) Pilih yang mana?
Kameraman        : Aku pilih yang ini. (menyerahkan laptop)
Reporter              : (melihat laptop) Serius?
Kameraman        : (mengangguk) Oke, lusa pagi kita jalan.
Mereka ber-tos ria dengan wajah penuh semangat.
(kamera 1 memperlihatkan layar laptop dan tampak tulisan, “CATATAN PERJALANAN DUA ORANG JURNALIS”)

*                      Scene 4
Lokasi   : Semarang
Waktu : Pagi hari
(Point of View kamera 2)
Terlihat pemandangan di Kota Semarang. Mulai dari tulisan “Selamat Datang” sampai kemudian mereka sampai di Tugu Muda. Kamera memperlihatkan tugu muda dan sekitarnya terutama tugu muda.
Reporter              : (muncul depan kamera) Hai, selamat pagi pemirsa Jumpa lagi bersama kami, di ^DIKPANTAU^ tentunya dengan host paling ganteng sejagad alam siapa lagi kalo bukan DIK PANTAU...he..he...hehe(yeeee..prokprokprok reporter berdadah dadah ria bak putri indonesia degan efek bling-bling) tau nggak sekarang kami dimana? yup, bener banget.Kita lagi ada di Semarang. (sambil merentangkan tangan) Waa, akhirnya sampai juga perjalanan kami dari Jakarta. Eh, bentar-bentar, mana kameramu? (menghampiri kameramen).
(point of view kamera 1)
Kameraman        : Nih. (menunjukkan handycam di tangannya)
Reporter              : Haa? (kaget) Kenapa nggak bawa kamera beneran sih Tur?
Kameraman        : Ini beneran Dix. Nggak lihat apa handy bagus begini?
Reporter              : Iya, iya. Yuk mulai ambil gambar.
Kameraman        : Bentar, aku cari background yang bagus.
(kamera beralih melalui handycam kameraman)
Reporter              : Sekalian sorot Lawang Sewu ya.
Kameraman        : Oke. (masih mencari gambar untuk latar belakang)
Reporter              : (menarik kameraman) Sini aja.
Kameraman        : Eh.(terpaksa ikut karena ditarik paksa oleh Reporter)
Reporter              : Deket cewek-cewek itu aja, nanti mereka jadi narasumbernya. Oke?
  (berbicara pada kamera).
                (point of view kamera 2)
Kameraman        : (menganggukkan handycam-nya) Action!
Reporter      :  Selamat pagi pemirsa kembali lagi dengan saya di acara DIKPANTAU VACATION. Akhirnya sampailah kita di Semarang. Are you living in Indonesia? So, come on and visit here. Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Semarang merupakan kota yang dipimpin oleh wali kota Drs. H. Soemarmo HS, MSi dan wakil wali kota Hendrar Prihadi, SE, MM. Dan kalau tidak salah kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, Salah satu tempat bersejarah di Semarang adalah Tugu Muda yang terletak di jantung kota. Nah disinilah saat ini kita berada. Historynya Tugu ini dibangun untuk mengenang perjuangan pemuda Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan melawan Jepang yang terkenal dengan peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang. Monumen ini mengingatkan pada peristiwa heroik Pertempuran 5 Hari di Semarang melawan tentara Jepang tahun yang silan. Monumen Tugu Muda dibangun untuk memperingati pertempuran yang terjadi di Semarang pada 14 hingga 18 Oktober 1945 selama 5 hari. Sebagai bukti mereka kala itu dengan Semangat Berani Mati mempertahankan kemerdekaan negara yang baru beberapa pekan di Proklamasi di Jakarta. Bisa kita lihat, letaknya yang berada di antara Lawang Sewu, Museum, dan membuatnya dikunjungi oleh banyak orang. Yuk kita tanya pendapat mereka tentang Tugu Muda ini. Tau apa aja sih mereka?
(berjalan ke arah tiga orang perempuan)
Reporter              : Permisi, Mba’.
Perempuan-1    : Iya.
Reperter              : Namanya siapa, asalnya dari mana?
Perempuan-1    : Saya Febi dari Tangerang.
Perempuan-2    : Saya Dhita dari Pekalongan.
Perempuan-3    : Kalau saya Septi dari Kaban jahe
Reporter                : Dari luar semarang semua ya.. Mba nya malah luar Jawa, senang kenalan dengan mba-mba semua (tersenyum)
Reporter              : Kami dari VJB TV mau tanya-tanya sedikit nih boleh kan mba?....ehmmmm
Kalian kan bukan orang asli Semarang, kenapa kalian datang ke Tugu Muda? Apa sih bagusnya Tugu Muda dari tugu yang lainnya?
Perempuan-2    : Kami penasaran aja sejak pertama kuliah di sini. Banyak yang bilang di sini
  ikonnya  Kota Semarang. Jadi kami ke sini.
Reporter             : Oh begitu, selain Tugu Muda, tempat mana saja yang enak untuk dikunjungi?
Perempuan-3    : Kota Lama sama Pasar Johar itu bagus.
Perempuan-1    : Iya, selain karena deket. Pasar Johar juga katanya murah.
Perempuan-2    : Iya, sepatunya juga murah.
Perempuan-3    : Waah, aku mau tuh. Kesana yuk!
Perempuan-1    : Ya udah, nanti setelah ini kita ke sana aja. (berbicara sendiri)
Kameraman        : Cut!
(Point of view kamera 1)
Kameraman        : Maaf, Mba’. Jawabnya seperlunya aja ya. Kita lagi syuting ini mba.
Reporter              : Iya. Nanti kalian cukup jawab tempat mana sama alasannya apa. Oke?
Perempuan-3    : Oke, maaf ya, Mas. Malah ngobrol sendiri.
Kameraman        : Oke, nggak papa.
Reporter              : Siap?
Perempuan        : (mengangguk, siap)
*                      Scene 5
Lokasi   : Tugu Muda
Waktu : Pagi hari
(Point of View kamera 1)
Reporter              : Akhirnya satu lokasi selesai. Trima kasih ya, Mba’. (menyalami tiga perempuan).
Kameraman        : (ikut menyalami) Tadi kalian dari mana?
Perempuan-1    : Kami dari Undip, Mas.
Reporter              : Jurusan apa?
Perempuan-3    : Planologi, Mas.
Perempuan-2    : Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota.
Kameraman        : Kenal sama adik saya dong.
Perempuan-2    : Siapa, Mas?
Kameraman        : Gloria Putri anak plano juga kok.
Perempuan-1    : Oh iya. Kenal, Mas. Sekelas dengan kita kok.
Reporter              : Eh ya, tadi kalian mau ke Pasar Johar sama Kota Lama kan?
Perempuan        : (mengangguk)
Reporter              : Ya udah, bareng kami aja. Kami juga mau ke sana.
Perempuan        : Serius?
Kameraman        : Serius deh.
*      Scene 6
Lokasi   : Pasar Johar
Waktu : Siang hari
(Point of View kamera 2)
Sampailah mereka di Pasar Johar. Terlihat ramainya proses jual beli dan tawar menawar yang intens. Mereka menghampiri pedagang sepatu dan berniat untuk membeli.
Penjual                 : Monggo, Mas, Mba’. Mau beli yang mana? Silakan dipilih.
              ( Mulai proses tawar menawar antara reporter dan penjual)
Reporter             : Hmm.. akhirnya dapat juga sepatu dengan harga Rp 25.000 (mengancungkan sepatunya di dipean kamera) Ramainya  pasar Johar sekarang ini sebenarnya ga seramai yang dulu.
(kamera menyorot Pasar Johar dan kesibukannya)
(Point of View kamera 1)
Kameraman       : Cut! Yup,terima kasih. Kita break, silakan kalian kalau mau beli apa yang kalian ingin beli.
Perempuan        : Trima kasih, Mas. (langsung menuju ke penjual sepatu tadi dan langsung
  tawar  menawar)
                Kameramen       : Oke. Setelah itu kita langsung ke kota lama ya.
*      Scene 7
                Lokasi   : Kota Lama
                Waktu  : Sore  hari
                (Point of View kamera 1)
Mereka segera berjalan ke Kota Lama dan beberapa kali berfoto di sana.
Kameraman        : Yok syuting lagi.
Reporter              : Dimana?
Kameraman        : Sini aja.
Mereka menuju ke arah kameraman.
                (Point of View kamera 2)
Kameraman        : Action!
Reporter             : Kota Lama Semarang ini adalah daerah yang bersejarah dengan banyaknya bangunan kuno yang dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan dibidang kebudayaan ekonomi serta wilayah konservasi. Itu mengapa kita memilih berkunjung kesini, kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2  abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Ditempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang. (berdiri di depan Gereja Blenduk)
(point of view kamera 1)
Kameraman        : Cut! Bagus!
Reporter             : Jalan lagi yuk, cari bangunan keren (dan mereka berjalan menyusuri jalanan kota lama)
*      Scene 8
Lokasi   : Kota Lama
Waktu : Petang hari
(Point of View kamera 1)
Reporter              : Akhirnya, selesai juga untuk hari ini.
Kameraman        : Trima kasih ya, Mba’. (menyalami perempuan)
Perempuan-1    : Kenapa adiknya nggak diajak, Mas? Kan bisa sekalian minta tolong buat
  nganter  kemana-mana.
Perempuan-3    : Iya, Mas. Kalau ikut kan tadi bisa ketemu sama kami. Hehe.
Kameraman        : Waah, kalau tahu bakal ketemu kalian, pastilah saya ajak dia. Atau besok
kalian mau ikut kami lagi. Rencananya juga bakal ngajak adikku. Mumpung hari Sabtu.    Hehe.
Perempuan-2    : Emang boleh, Mas.
Reporter              : Boleh banget. Ikut aja, Mba’.
Perempuan        : (saling berpandangan, mengangguk)






*      Scene 9
Lokasi   : Umbul Sidomukti
Waktu  : Siang hari
(Point of View kamera 1)
Keesokan harinya mereka jalan jalan di Umbul Sidomukti. Di sana mereka bermain ke wahana permainan di sana. Mereka semua naik motor bareng-bareng menuju Umbul Sidomukti.
Reporter                             : Tiket masuknya cuma enam ribu rupiah doang. (mengancungkan tiket ke cameraman dengan bahagia)
Kameraman                        : Iya aku aja lupa tiket nya harga segini.
Adik kameraman              : Ini mau langsung syuting apa gimana kak?
Reporter                              : Duh Tur. Janganlah kita masih punya cukup waktu kok. Mending kita main dulu aja. Capek kan kerja mulu dari kemarin.
Kameraman                      : Tapi kita ngejar target Dix.
Adik kameraman             : Santai dong kak, aku yakin kakak pasti dapat pekerjaan itu kok. Tapi gak perlu buru-buru juga kan kak. Sekarang kita seneng-seneng dulu, oke? Cuma sebentar kok.
Kameraman                      : (memutar bola matanya, berfikir) Iya deh, refreshing dulu aja.
Reporter                             : Nah gitu dong. Berkat adik mu ini kita jadi free beberapa saat. (sambil menghampiri adik kameraman merangkulnya dan mengajak pergi) Kamu mau main apa? Ayo aku temenin.
Kameraman                      : (memukul tangan Radix dari belakang) Mau ngapain?
Reporter                             : Main.( dengan tampang innocent)
Kameraman                      : Nggak usah pegang-pegang dia bisa?
Reporter                             : Galak bener Tur, gini doang juga.
Kameraman                      : Tuh godain yang lain aja sana! (sambil mengarahkan pandangan ke samping kolam renang menunjuk Febi, Dhita dan Septi yang lagi ngobrol dan foto-foto disana)
Adik kameraman              : Udah-udah. Naik wahana marine bridge yuk! Pada berani gak?
(Akhirnya mereka semua menikmati waha-wahana yang ada di Umbul Sidomukti dengan exited)
(Kamera 1 menyoroti semua kegiatan mereka)


*      Scene 10
Lokasi   : Gedong Songo
Waktu : Siang hari
(Point of View kamera 1)
Keesokan harinya mereka beralih ke Gedong Songo.
Kameraman       : Kita mau syuting disini aja? Apa jalan ke semua candi?
Reporter              : Ya udah nyampe sini masa cuma disini aja? Ada Guidenya nggak sih disini?
Kameraman       : Ada kok tadi aku udah bilang sama penjaganya sana di depan ada kok guide nya, mau pake guide?
Reporter             : Boleh tuh. Aku aja yang ngomong, kamu ambil gambar dulu aja.
Kameraman       : Sip.(sambil mengeluarkan handy nya dan mengambil gambar segala arah yang menarik)
(Point of view kamera 1)
Reporter             : Tur ni guide nya.
Guide                   : Halo saya Avi, saya yang jadi guide kalian.
Kameraman       : Hai saya Guntur.
Guide                   : Ini dari acara apa?
Kameraman       : Dari acara DIKPANTAU in VACATION.
Guide                   : Oh begitu, jadi saya tinggal mengerjakan tugas saya seperti biasa?
Kameraman       : Yup bener. Udah yuk mulai take. Action.
Reporter             : Hai kembali lagi saya DIK PANTAU di acara saya DIK PANTAU in VACATION juga pastinya. Hari terakhir ini kita sedang berada di Gedong Songo. Mau tahu tentang Gedong Songo? Coba kita tanya Guide kita, gimana nih apa sih cerita dibalik tempat ini Kak?
Guide                   :Ada Candi di Gedong Songo yang mempunyai karakter Aura Alam Ghaib yang begitu kuat dan mistik. Sesuai namanya komplek candi ini terdiri atas sembilan candi, berderet bawah ke atas yang dihubungkan dengan jalan setapak bersemen. Satu Candi yang berada dipuncak paling tinggi disebut puncak Nirwana. Sayang sekali dari sembilan Candi dua diantaranya sudah rusak hingga sekarang tinggal tujuh buah. Ada juga bukit Kendalisodo dan Gua tempat Hanoman bertapa. Jadi cerita pewayangan Jawa semakin terasa nyatanya di sini.
Reporter             : Oh gitu ya kak, nah gitu pemirsa asal mengenai candi ini. Makanya seru lho disini,track jalannya,view nya susah deh di dapetin di ibukota kita.
(Point of view kamera 1)
Kameraman       : Cut! Beli minum dulu yuk aku dehidrasi nih panas banget sumpah.
Reporter             : Ah Tur, lagi seru juga wawancara nya.(akhirnya mengikuti Kameraman untuk duduk dan istirahat sejenak)

*      Scene 11
Lokasi   : Kamar
Waktu : Malam hari
(Point of View kamera 1)
Reporter              : Akhirnya selesai juga syuting kita. Semoga diterima ya sama si Bos.
Kameraman       : Ya moga aja dan kita dapetin posisi yang kita mau dari dulu. Akhirnya besok harinya dimana pekerjaan kita di tanggung jawabkan.
Reporter             : Iya, tapi aku udah cukup seneng banget di sini. Bisa pulang kampung. Dan sekalian liburan kecil juga.
Kameraman       : Iya aku juga. Yaudah, tidur yuk udah larut. Besok harus OTW Jakarta lho.
Reporter             : Hmm iya.. Malem Tur.
Kameraman       : Malem. (sambil meluk guling)

*                      Scene 12
Lokasi   : Kantor
Waktu : Siang hari
(Point of View kamera 1)
Setelah itu mereka berpamitan untuk besok akan kembali ke Jakarta lagi.(seperti pada awal film, sampai kamera menyorot logo stasiun TV)
Produser              : Bagaimana liburan kalian?
Reporter              : Liburan apa, Pak?
Produser              : Kalian kan ngliput di rumah sendiri.
Kamerawan        : (tersenyum) Yah, sering-sering saja, Pak. Tapi lain kali saya boleh pinjam
                   Kamera beneran ya, Pak.
Produser              : (tertawa) Kalau ini hasilnya bagus, mulai besok saya pinjami kamu kamera
  beneran.
Kameraman        : Trima kasih, Pak.
Produser              : Ya, ya. Mana hasilnya?
Reporter              : Ini, Pak. (menyuguhkan laptop)
Hasil ditayangkan kemudian closing film “CATATAN PERJALANAN DUA ORANG JURNALIS”

Poster Raden Roro Febyolla Dyah Wardhani 2104011060051:



Poster Gloria Putri Pancarani 21040111060071 :