let's visit . .
Senin, 02 Juli 2012
Kamis, 07 Juni 2012
Script
CATATAN PERJALANAN DUA ORANG JURNALIS
THEME:
VISIT CENTER OF JAVA
ARTIST:
Radix as Reporter
Guntur as Cameraman
Febi as Plano girl 1
Dhita as Plano girl 2
Septi as Plano girls 3
Gloria as Cameraman’s sister
Avi as Guide
Tiara as Secretaris
Radix as Reporter
Guntur as Cameraman
Febi as Plano girl 1
Dhita as Plano girl 2
Septi as Plano girls 3
Gloria as Cameraman’s sister
Avi as Guide
Tiara as Secretaris
SKENARIO
CATATAN PERJALANAN DUA ORANG JURNALIS BEHIND THE SCENE
Scene 1
Lokasi : Kamar
Waktu :
Pagi hari
(Point of
View kamera 1)
(backsound slow music)
Terdengar kicauan burung dan keadaan
yang tenang. Terlihat seorang lelaki yang sedang tidur dan lelaki yang lain
baru selesai mandi. Tiba-tiba, terdengar nada telpon.
(pada
layar menampilkan kedua tokoh bersisian. Lelaki pertama masih tidur sambil
mencari ponselnya, sedangkan lelaki kedua berteriak kaget)
Scene
2
Lokasi : Kantor
Waktu :
Pagi hari
(Point of
View kamera 1)
Terlihat
dua orang tadi sedang berlari menuju ke suatu tempat dan bertemu di depan
pintu. Mereka saling tunjuk dan berpandangan. Kemudian saling berbisik, “Ayo
masuk.”. Mereka membuka pintu.
Pintu
terbuka.
(kamera
menyorot logo stasiun TV kemudian mengarahkan ke orang yang sedang duduk di
bawahnya)
Produser : Kalian telat enam menit.
Kameraman : Maaf, Pak. Saya baru dapat kabar 15
menit yang lalu.
Produser :
(memandang ke reporter) Kamu juga?
Reporter :
(terseyumkecil, mengangguk)
Produser : Oke silahkan duduk. Jadi, untuk
mengejar target penayangan minggu depan, lusa kalian harus ke Semarang. Sebagai orang Semarang
asli kalian tentunya tak sulit menggambarkan apa yang pantas dikunjungi di
Semarang kan?
Kameraman dan Reporter saling berpandangan.
Sang produser tersenyum memandangi mereka.
Produser :Tenang aja,kalau acara yang kalian
pegang ini bisa menaikkan rating TV, kalian akan resmi bekerja tetap disini.
Reporter :
Serius Pak ?
Produser :
Kalian mau saya bercanda?(sambil mengangkat alisnya)
Reporter :
Nggak Pak,nggak.
Produser :
Bagus. Buat saya terkesan, mengerti?
Keduanya :
(mengangguk penuh semangat)
Scene 3
Lokasi : Tempat nongkrong
Waktu :
Pagi hari
(Point of
View kamera 1)
(Kamera menyapu pandangan di sekitar
lokasi).
Terlihat
Kameraman dan Reporter tadi sedang berada di suatu tempat. Mereka tengah
membicarakan
tentang hal tadi.
Kameraman : Aku nggak nyangka bisa pulang. Gratis
lagi. Hehe. (sambil minum)
Reporter : Tambah lagi kita bakal kerja
tetap di perusahaan itu. Kita harus bisa dapetin posisi ini. Oya Tur, Mau naik
apa kita ke sana?
Kameraman : Naik motor
aja gimana?
Reporter : Oke
deh, itung-itung touring.haha. Eh ya, kita mau ke tempat mana aja?
Kameraman : Aku ada ide,gimana kalau kita ke Kota Lama sama Pasar Johar. Dari situ
kita nunjukin secara historis keduanya pernah berjaya di Semarang.
Reporter : Kalau menurutku, ke Tugu muda
sama Lawang Sewu juga. Tugu Muda kan
maskotnya
Semarang, Lawang Sewu juga kita tahu sering dijadiin tempat syuting film. Jadi keduanya pantaslah
dikunjungi. Lagi pula jarak keduanya deket juga. Hehe.
Kameraman : Oke tapi coba cari tempat lagi lewat internet deh dix, yang
menarik dikunjungi. Aku mau ke toilet dulu ya.
(nyengir)
Reporter : Sip.
(mengeluarkan laptopnya dan mulai searching)
Beberapa menit kemudian.
Kameraman : (datang,
duduk) Gimana Dix?
Reporter :
(menggeser laptop) Pilih yang mana?
Kameraman : Aku pilih
yang ini. (menyerahkan laptop)
Reporter :
(melihat laptop) Serius?
Kameraman :
(mengangguk) Oke, lusa pagi kita jalan.
Mereka ber-tos ria dengan wajah penuh semangat.
(kamera 1 memperlihatkan layar laptop dan
tampak tulisan, “CATATAN PERJALANAN DUA ORANG JURNALIS”)
Scene
4
Lokasi : Semarang
Waktu :
Pagi hari
(Point of
View kamera 2)
Terlihat
pemandangan di Kota Semarang. Mulai dari tulisan “Selamat Datang” sampai
kemudian mereka sampai di Tugu Muda. Kamera memperlihatkan tugu muda dan
sekitarnya terutama tugu muda.
Reporter : (muncul depan kamera) Hai, selamat pagi pemirsa Jumpa
lagi bersama kami, di ^DIKPANTAU^ tentunya dengan host paling ganteng sejagad
alam siapa lagi kalo bukan DIK PANTAU...he..he...hehe(yeeee..prokprokprok
reporter berdadah dadah ria bak putri indonesia degan efek bling-bling) tau
nggak sekarang kami dimana? yup, bener banget.Kita lagi ada di Semarang. (sambil
merentangkan tangan) Waa, akhirnya sampai juga perjalanan kami dari Jakarta.
Eh, bentar-bentar, mana kameramu? (menghampiri kameramen).
(point of view kamera 1)
Kameraman : Nih.
(menunjukkan handycam di tangannya)
Reporter : Haa?
(kaget) Kenapa nggak bawa kamera beneran sih Tur?
Kameraman : Ini
beneran Dix. Nggak lihat apa handy bagus begini?
Reporter : Iya,
iya. Yuk mulai ambil gambar.
Kameraman : Bentar, aku
cari background yang bagus.
(kamera beralih melalui handycam kameraman)
Reporter :
Sekalian sorot Lawang Sewu ya.
Kameraman : Oke.
(masih mencari gambar untuk latar belakang)
Reporter :
(menarik kameraman) Sini aja.
Kameraman : Eh.(terpaksa
ikut karena ditarik paksa oleh Reporter)
Reporter : Deket
cewek-cewek itu aja, nanti mereka jadi narasumbernya. Oke?
(berbicara pada kamera).
(point
of view kamera 2)
Kameraman :
(menganggukkan handycam-nya) Action!
Reporter : Selamat
pagi pemirsa kembali lagi dengan saya di acara DIKPANTAU VACATION. Akhirnya sampailah
kita di Semarang. Are you living in Indonesia? So, come on and visit here. Kota
Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Semarang merupakan kota yang dipimpin oleh wali kota Drs. H. Soemarmo HS, MSi dan wakil wali kota Hendrar Prihadi, SE, MM. Dan kalau tidak salah kota ini terletak sekitar 466 km
sebelah timur Jakarta, Salah satu tempat bersejarah di Semarang adalah Tugu Muda yang
terletak di jantung kota. Nah disinilah saat ini kita berada. Historynya Tugu
ini dibangun untuk mengenang perjuangan pemuda Semarang dalam mempertahankan
kemerdekaan melawan Jepang yang terkenal dengan peristiwa Pertempuran 5 Hari di
Semarang. Monumen ini mengingatkan pada peristiwa heroik Pertempuran 5 Hari di
Semarang melawan tentara Jepang tahun yang silan. Monumen Tugu Muda dibangun
untuk memperingati pertempuran yang terjadi di Semarang pada 14 hingga 18
Oktober 1945 selama 5 hari. Sebagai bukti mereka kala itu dengan Semangat
Berani Mati mempertahankan kemerdekaan negara yang baru beberapa pekan di
Proklamasi di Jakarta. Bisa kita lihat, letaknya yang berada di antara Lawang
Sewu, Museum, dan membuatnya dikunjungi oleh banyak orang. Yuk kita tanya
pendapat mereka tentang Tugu Muda ini. Tau apa aja sih mereka?
(berjalan ke arah tiga orang perempuan)
Reporter :
Permisi, Mba’.
Perempuan-1 : Iya.
Reperter :
Namanya siapa, asalnya dari mana?
Perempuan-1 : Saya Febi
dari Tangerang.
Perempuan-2 : Saya Dhita
dari Pekalongan.
Perempuan-3 : Kalau saya
Septi dari Kaban jahe
Reporter : Dari luar semarang semua ya..
Mba nya malah luar Jawa, senang kenalan dengan mba-mba semua (tersenyum)
Reporter :
Kami dari VJB TV mau tanya-tanya sedikit nih boleh kan mba?....ehmmmm
Kalian kan bukan orang asli Semarang, kenapa
kalian datang ke Tugu Muda? Apa sih bagusnya Tugu Muda dari tugu yang lainnya?
Perempuan-2 : Kami
penasaran aja sejak pertama kuliah di sini. Banyak yang bilang di sini
ikonnya Kota Semarang. Jadi kami
ke sini.
Reporter : Oh begitu, selain Tugu Muda, tempat
mana saja yang enak untuk dikunjungi?
Perempuan-3 : Kota Lama
sama Pasar Johar itu bagus.
Perempuan-1 : Iya, selain
karena deket. Pasar Johar juga katanya murah.
Perempuan-2 : Iya,
sepatunya juga murah.
Perempuan-3 : Waah, aku
mau tuh. Kesana yuk!
Perempuan-1 : Ya udah,
nanti setelah ini kita ke sana aja. (berbicara sendiri)
Kameraman : Cut!
(Point
of view kamera 1)
Kameraman : Maaf,
Mba’. Jawabnya seperlunya aja ya. Kita lagi syuting ini mba.
Reporter : Iya.
Nanti kalian cukup jawab tempat mana sama alasannya apa. Oke?
Perempuan-3 : Oke, maaf
ya, Mas. Malah ngobrol sendiri.
Kameraman : Oke, nggak
papa.
Reporter : Siap?
Perempuan :
(mengangguk, siap)
Scene
5
Lokasi : Tugu Muda
Waktu :
Pagi hari
(Point of
View kamera 1)
Reporter :
Akhirnya satu lokasi selesai. Trima kasih ya, Mba’. (menyalami tiga perempuan).
Kameraman : (ikut menyalami) Tadi kalian dari
mana?
Perempuan-1 : Kami dari Undip, Mas.
Reporter :
Jurusan apa?
Perempuan-3 : Planologi,
Mas.
Perempuan-2 : Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota.
Kameraman : Kenal sama
adik saya dong.
Perempuan-2 : Siapa, Mas?
Kameraman : Gloria
Putri anak plano juga kok.
Perempuan-1 : Oh iya.
Kenal, Mas. Sekelas dengan kita kok.
Reporter : Eh
ya, tadi kalian mau ke Pasar Johar sama Kota Lama kan?
Perempuan : (mengangguk)
Reporter : Ya
udah, bareng kami aja. Kami juga mau ke sana.
Perempuan : Serius?
Kameraman : Serius
deh.
Scene 6
Lokasi : Pasar Johar
Waktu :
Siang hari
(Point of
View kamera 2)
Sampailah mereka di Pasar Johar.
Terlihat ramainya proses jual beli dan tawar menawar yang intens. Mereka
menghampiri pedagang sepatu dan berniat untuk membeli.
Penjual : Monggo, Mas, Mba’. Mau beli
yang mana? Silakan dipilih.
( Mulai proses tawar menawar
antara reporter dan penjual)
Reporter : Hmm.. akhirnya dapat juga sepatu dengan harga Rp
25.000 (mengancungkan sepatunya di dipean kamera) Ramainya pasar Johar sekarang ini sebenarnya ga
seramai yang dulu.
(kamera menyorot Pasar Johar dan kesibukannya)
(Point
of View kamera 1)
Kameraman : Cut! Yup,terima kasih. Kita break, silakan
kalian kalau mau beli apa yang kalian ingin beli.
Perempuan : Trima
kasih, Mas. (langsung menuju ke penjual sepatu tadi dan langsung
tawar menawar)
Kameramen : Oke. Setelah itu kita langsung ke kota lama ya.
Scene 7
Lokasi : Kota Lama
Waktu : Sore hari
(Point
of View kamera 1)
Mereka segera berjalan ke Kota Lama dan beberapa kali berfoto di
sana.
Kameraman : Yok
syuting lagi.
Reporter :
Dimana?
Kameraman : Sini aja.
Mereka menuju ke arah kameraman.
(Point of View kamera 2)
Kameraman : Action!
Reporter : Kota Lama Semarang ini adalah
daerah yang bersejarah dengan banyaknya bangunan kuno yang dinilai sangat
berpotensi untuk dikembangkan dibidang kebudayaan ekonomi serta wilayah
konservasi. Itu mengapa kita memilih berkunjung kesini, kawasan Kota Lama
Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih
dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Ditempat
ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai
sejarah Kolonialisme di Semarang. (berdiri di depan Gereja Blenduk)
(point of view kamera 1)
Kameraman : Cut!
Bagus!
Reporter : Jalan lagi yuk, cari bangunan
keren (dan mereka berjalan menyusuri jalanan kota lama)
Scene 8
Lokasi : Kota Lama
Waktu :
Petang hari
(Point
of View kamera 1)
Reporter :
Akhirnya, selesai juga untuk hari ini.
Kameraman : Trima
kasih ya, Mba’. (menyalami perempuan)
Perempuan-1 : Kenapa
adiknya nggak diajak, Mas? Kan bisa sekalian minta tolong buat
nganter kemana-mana.
Perempuan-3 : Iya, Mas.
Kalau ikut kan tadi bisa ketemu sama kami. Hehe.
Kameraman : Waah,
kalau tahu bakal ketemu kalian, pastilah saya ajak dia. Atau besok
kalian mau ikut kami lagi. Rencananya juga
bakal ngajak adikku. Mumpung hari Sabtu.
Hehe.
Perempuan-2 : Emang boleh,
Mas.
Reporter : Boleh
banget. Ikut aja, Mba’.
Perempuan : (saling
berpandangan, mengangguk)
Scene 9
Lokasi : Umbul Sidomukti
Waktu : Siang hari
(Point of
View kamera 1)
Keesokan
harinya mereka jalan jalan di Umbul Sidomukti. Di sana mereka bermain ke wahana
permainan di sana. Mereka semua naik motor bareng-bareng menuju Umbul
Sidomukti.
Reporter : Tiket masuknya cuma enam ribu rupiah doang.
(mengancungkan tiket ke cameraman dengan bahagia)
Kameraman :
Iya aku aja lupa tiket nya harga segini.
Adik
kameraman : Ini mau langsung
syuting apa gimana kak?
Reporter : Duh Tur.
Janganlah kita masih punya cukup waktu kok. Mending kita main dulu aja. Capek
kan kerja mulu dari kemarin.
Kameraman : Tapi kita ngejar target
Dix.
Adik
kameraman : Santai dong kak,
aku yakin kakak pasti dapat pekerjaan itu kok. Tapi gak perlu buru-buru juga
kan kak. Sekarang kita seneng-seneng dulu, oke? Cuma sebentar kok.
Kameraman : (memutar bola matanya,
berfikir) Iya deh, refreshing dulu aja.
Reporter : Nah gitu dong.
Berkat adik mu ini kita jadi free beberapa saat. (sambil menghampiri adik
kameraman merangkulnya dan mengajak pergi) Kamu mau main apa? Ayo aku temenin.
Kameraman : (memukul tangan Radix
dari belakang) Mau ngapain?
Reporter : Main.( dengan
tampang innocent)
Kameraman : Nggak usah pegang-pegang
dia bisa?
Reporter : Galak bener Tur, gini
doang juga.
Kameraman : Tuh godain yang lain aja
sana! (sambil mengarahkan pandangan ke samping kolam renang menunjuk Febi,
Dhita dan Septi yang lagi ngobrol dan foto-foto disana)
Adik kameraman :
Udah-udah. Naik wahana marine bridge yuk! Pada berani gak?
(Akhirnya mereka semua menikmati waha-wahana
yang ada di Umbul Sidomukti dengan exited)
(Kamera 1 menyoroti semua kegiatan mereka)
Scene 10
Lokasi : Gedong Songo
Waktu :
Siang hari
(Point of
View kamera 1)
Keesokan
harinya mereka beralih ke Gedong Songo.
Kameraman : Kita mau syuting disini aja? Apa jalan
ke semua candi?
Reporter : Ya udah nyampe sini masa cuma
disini aja? Ada Guidenya nggak sih disini?
Kameraman : Ada kok tadi aku udah bilang sama
penjaganya sana di depan ada kok guide nya, mau pake guide?
Reporter : Boleh tuh. Aku aja yang ngomong,
kamu ambil gambar dulu aja.
Kameraman : Sip.(sambil mengeluarkan handy nya dan
mengambil gambar segala arah yang menarik)
(Point of
view kamera 1)
Reporter : Tur ni guide nya.
Guide : Halo saya Avi, saya yang
jadi guide kalian.
Kameraman : Hai saya Guntur.
Guide : Ini dari acara apa?
Kameraman : Dari acara DIKPANTAU in VACATION.
Guide : Oh begitu, jadi saya
tinggal mengerjakan tugas saya seperti biasa?
Kameraman : Yup bener. Udah yuk mulai take. Action.
Reporter : Hai kembali lagi saya DIK PANTAU
di acara saya DIK PANTAU in VACATION juga pastinya. Hari terakhir ini kita
sedang berada di Gedong Songo. Mau tahu tentang Gedong Songo? Coba kita tanya
Guide kita, gimana nih apa sih cerita dibalik tempat ini Kak?
Guide :Ada Candi di Gedong Songo
yang mempunyai karakter Aura Alam Ghaib yang begitu kuat dan mistik. Sesuai
namanya komplek candi ini terdiri atas sembilan candi, berderet bawah ke atas
yang dihubungkan dengan jalan setapak bersemen. Satu Candi yang berada dipuncak
paling tinggi disebut puncak Nirwana. Sayang sekali dari sembilan Candi dua
diantaranya sudah rusak hingga sekarang tinggal tujuh buah. Ada juga bukit
Kendalisodo dan Gua tempat Hanoman bertapa. Jadi cerita pewayangan Jawa semakin
terasa nyatanya di sini.
Reporter : Oh gitu ya kak, nah gitu pemirsa
asal mengenai candi ini. Makanya seru lho disini,track jalannya,view nya susah
deh di dapetin di ibukota kita.
(Point of
view kamera 1)
Kameraman : Cut! Beli minum dulu yuk aku dehidrasi
nih panas banget sumpah.
Reporter : Ah Tur, lagi seru juga wawancara
nya.(akhirnya mengikuti Kameraman untuk duduk dan istirahat sejenak)
Scene 11
Lokasi : Kamar
Waktu :
Malam hari
(Point of
View kamera 1)
Reporter : Akhirnya selesai juga syuting
kita. Semoga diterima ya sama si Bos.
Kameraman : Ya moga aja
dan kita dapetin posisi yang kita mau dari dulu. Akhirnya besok harinya dimana
pekerjaan kita di tanggung jawabkan.
Reporter : Iya,
tapi aku udah cukup seneng banget di sini. Bisa pulang kampung. Dan sekalian
liburan kecil juga.
Kameraman : Iya aku
juga. Yaudah, tidur yuk udah larut. Besok harus OTW Jakarta lho.
Reporter : Hmm
iya.. Malem Tur.
Kameraman : Malem.
(sambil meluk guling)
Scene
12
Lokasi : Kantor
Waktu :
Siang hari
(Point of
View kamera 1)
Setelah itu mereka berpamitan untuk
besok akan kembali ke Jakarta lagi.(seperti pada awal film, sampai kamera
menyorot logo stasiun TV)
Produser : Bagaimana liburan kalian?
Reporter : Liburan apa, Pak?
Produser : Kalian kan ngliput di rumah
sendiri.
Kamerawan : (tersenyum) Yah, sering-sering saja,
Pak. Tapi lain kali saya boleh pinjam
Kamera
beneran ya, Pak.
Produser : (tertawa) Kalau ini hasilnya
bagus, mulai besok saya pinjami kamu kamera
beneran.
Kameraman : Trima kasih, Pak.
Produser : Ya, ya. Mana hasilnya?
Reporter : Ini, Pak. (menyuguhkan laptop)
Hasil
ditayangkan kemudian closing film “CATATAN PERJALANAN DUA ORANG JURNALIS”
Langganan:
Postingan (Atom)